Rabu, 25 Agustus 2010

Arti Sebuah Jempol

By : Chairil Musa Bani

Siapa yang tak kenal jempol, saya yakin kita semua mengenalnya. Karena memang masing-masing kita memilikinya, kecuali jika termasuk orang yang memiliki keterbatasan secara fisik. Tapi walaupun demikian, kita pasti tetap bisa mengenalinya.

Ya, dialah salah satu jari yang memang tampak terihat tak lebih cantik dari jari-jari yang lainnya. Dia terlihat lebih pendek dan gendut. Dan dia juga terpisah jauh dari semua jari-jari. Tapi walaupun begitu, justru karenanya sebuah genggaman akan terasa lebih kuat dan mengikat.

Dalam setiap pekerjaan kita, ia selalu menjadi yang terdepan. Dia yang membantu ketika kita menulis, dan dia juga yang membantu kita makan dan minum ketika kita memang merasa lapar dan haus. Dia juga bisa mengerjakan sendiri sebuah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan dengan tiga jari.Mungkin seperti sebuah pengesahan diri atas sebuah surat, sehingga selain cap tiga jari kita juga mengenal istilah cap jempol.

Dan di atas tuts keyboard computer kita, memang dia tak diberikan peran yang banyak seperti jari-jari yang lain dengan berbagai macam huruf-hurufnya, karena ia hanya diberikan peran memegang kendali spasi. Tapi walaupun demikian, justru spasilah yang memberikan sebuah pengertian atas sebuah ungkapan dalam sebuah tulisan.

Dan di facebook, Zuckerberg (pencipta facebook) Memberikan peran kepada jempol sebagai sebuah ungkapan rasa suka, setuju dan dukungan atas status dan catatan seseorang. Dan untuk foto seseorang, jempol terkadang mengandung sebuah ungkapan, "kamu cantik, dan aku suka". Dan betapa jempol disini sangat memiliki arti tersendiri bagi seseorang yang status, catatan atau fotonya di beri tanda jempol. Sehingga wajar jika pada akhirnya mereka berkomentar di statusnya sendiri dengan ungkapan ,"makasih atas jemponya....".

Kadang ketika melihatnya saya jadi teringat ibu. Ia tampak gendut ketika melahirkan kita, dan ia juga terpisah jauh dari keluarga bersama rasa sakitnya ketika melahirkan kita. Dan ketika kita dulu (bayi) lapar, dialah orang pertama yang memberi kita makan atau minum dengan air susunya. Dan seperti juga jempol, ia adalah sosok yang menguatkan kita. dan ia bisa melakukan perkerjaan tiga orang sekaligus. bukan sekedar jadi ibu yangmenyayangi, tapi ia juga bisa jadi ayah yang mengayomi, dan jadi sosok sahabatyang bisa mengerti.

Dan hari ini, ketika kita bisa mandiri, mungkin tak banyak lagi pekerjaan kita yang ia kerjakan. Kecuali hanya pesan dan nasehatnya yang selalu menyertai kita. tapi walaupun begitu, justru  pesan-pesannyalah yang dapat mengantar kita untuk memahami dan mengerti akan tujuan hidup yang sebenarnhya.

Sehingga wajar, jika pada akhirnya jempol pun dikatakan ibu jari. Karena tugas-tugas yang ia perankan dalam tangan, sama seperti tugas ibu dalam keluarga.

wallahu a'lam Bisshawaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar